
KULONPROGO – Selama ini pilihan
wisata ekstrim atau minat khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
masih sangat minim. Sebagai upaya pengembangan, Dinas Pariwisata DIY
mendorong berkembangnya wisata arung jeram di Sungai Progo, Kabupaten
Kulonprogo.
Dorongan pengembangan wisata arung jeram di Sungai
Progo ini dilakukan dengan pemberian bantuan peralatan kepada Arus Progo
yang merupakan satu-satunya penyelenggara wisata arung jeram di DIY.
Bantuan diberikan di basecamp Arus Progo di Krisik Kreo, Desa
Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, Kamis (22/5).
Bantuan
senilai Rp 191 juta tersebut berupa empat perahu karet kapasitas enam
dan delapan orang, serta satu kayak rescue beserta kelengkapannya.
Selain itu juga peralatan lain seperti throwing bag untuk penyelamatan,
dry bag, kamera waterproof, serta tiga buah HT.
Menurut Kepala
Seksi Sarana Prasarana Dinas Pariwisata DIY, Rahmat Suabadi, pemberian
bantuan tersebut bermula dari adanya proposal dari pengelola Arus Progo
karena baru memiliki satu perahu. Selama ini untuk operasional,
pengelola harus menyewa lagi perahu dari Magelang sehingga biaya menjadi
tinggi.
“Kami berharap wahana Arus Progo yang merupakan
satu-satunya arung jeram di Yogyakarta ini bisa berkembang lebih besar
dan mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara. Juga menambah
lama tinggal wisatawan di Yogyakarta maupun Kulonprogo, sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Rahmat
menambahkan, adanya wisata arung jeram ini akan menambah pilihan wisata
ekstrim di Yogyakarta. Selama ini wisata ekstrim di Yogyakarta memang
belum banyak, sebut saja baru ada panjat tebing di Pantai Siung dan Goa
Jomblang yang untuk memasukinya harus memakai tali sedalam 100 meter.
Kedua wisata minat khusus tersebut berada di Kabupaten Gunungkidul.
Menurut pengelola Arus Progo, Edi Pangestu, penyelenggara wisata
arung jeram di Kulonprogo ini sudah beroperasi sejak 2011. Namun selama
ini baru memiliki satu perahu sehingga harus bekerjasama sewa perahu
dengan penyelenggara arung jeram di Magelang. “Sekarang dengan lima
perahu ini potensi warga yang kami lewati (sesuai alur sungai) akan kami
berdayakan. Per desa ada yang kami rekrut untuk kami latih menjadi
pemandu. Kami juga sudah koordinasi dengan pemerintah desa,” katanya.
Edi
mengatakan, arung jeram di Sungai Progo wilayah Kulonprogo ini memiliki
kelebihan tersendiri. Diantaranya view lebih terbuka dan jeram-jeramnya
juga lebih variatif, sehingga ada beberapa pilihan trip yang cocok
untuk keluarga maupun untuk yang suka tantangan. Trip menyusuri Sungai
Progo di wilayah Kecamatan Kalibawang ini sejauh 7 hingga 12 km.
Kepala
Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora)
Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan, wisata arung jeram ini
diharapkan bisa memperkenalkan potensi Sungai Progo dan menjadi tujuan
wisata baru di Kulonprogo. Menurutnya, wisata ini juga bisa menggerakkan
ekonomi warga setempat.
“Seperti merekrut anak-anak muda di sini
untuk terlibat, juga di basecamp diharapkan menyediakan souvenir serta
makanan khas bekerjasama dengan warga setempat,” imbuhnya.
Sumber : Jakartanews
Sumber : Jakartanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar