Kata Pengantar
Daftar isi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metodelogi penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 2. LANDASAN TEORI
2.1 Identifikasi kualitas lingkungan
hidup
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
BAB 5. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDU
BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan
hidup
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan
hidup
6.3 Pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan
6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam
6.5 Pelestarian flora dan fauna
BAB 7. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan
disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan
sehari-hari. Sumber daya alam yan utama bagi manusia adalah tanah, air, dan
udara. Tanah merupakan tempat manusi untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat
diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk
menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan
memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang
alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila
manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di
Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan
hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.
Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu kelompok biotic (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok
abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya
serta kesehatan masyarakat).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka
dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah
lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah lingkungan hidup?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat
mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
1.4 Metodelogi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam
mengumpulkan data yaitu dari buku-buku mengenai lingkungan hidup dan data dari
internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau
kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan
merupakan unsur ketidak-sengajaan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan, metodelogi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Berisi mengenai identifikasi kualitas lingkungan hidup dan
keterbatasan ekologi dalam pembangunan.
BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Pada bab ini menjelaskan mengenai keadaan lingkungan hidup
di Indonesia berdasarkan pada observasi data melalui media elektronik yaitu
internet.
BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan
hidup yaitu adanya
pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah dan hutan.
BAB 5. PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang penyebab&dampak masalah lingkungan hidup
terhadap manusia, flora dan fauna.
BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang upaya dalam mengatasi masalah lingkungan
hidup.
BAB 7. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil
penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber-sumber data yang diperoleh dalam
penulisan makalah ini.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari
organisme yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang
terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala
sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya
keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membentuk manusia
Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu
mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu
sebagai berikut:
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan
pembangunan yang
berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup
masyarakat. Sasaran
pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kegiatan
pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar
terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia
maupun secara fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar
yang berhubungan
dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga
komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati,
terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya
kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap
kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat
pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya
dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah
kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi
adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan
lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos
yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai
ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan,
hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan
ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu
peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang
terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang
disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi
diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan,
konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.
BAB 3
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai
hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia
yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16%
persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan
25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari
spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah
tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami
kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute
(1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997
kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000
bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian
citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan
mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta
hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data
yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana
yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat
menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian
milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan longsor.
BAB 4
MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi
permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti
penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air
panas. Secara biologis, fisikdan kimia senyawa seperti logam tidak dapat
dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian
bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara
berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri
yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh
jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain
itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada
umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam
pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber
daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan
hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan
secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.
BAB 5
PENYEBAB &DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan
oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya
perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya
kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah
pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan
jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata
rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi
karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan
dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian
masyarakat yang berfungsi sebagai
penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika
dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap
ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika
masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut.
Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap
flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri
seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di
sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan
sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang
hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari
kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut
menjadi tercemar.
BAB 6
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
6.1 Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan
cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan
pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan
kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan
konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap
terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan
ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan
secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara
keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi
permasalahan lingkungan global.
6.2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup
dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada
lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya
untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai
bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara
menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya
sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan
kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan
kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan
berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya
dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu
diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan
proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan
lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya
pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka
dapat dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan
pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber
bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk
meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan
sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut
berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan
lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh
pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan
terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya,
pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang
memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik
dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan
pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai
suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan
untuk mengurangi laju erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam
secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan
mentah perlu dikurangi karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan
sebagai daerah penggalian.
6.4 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi
dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang
sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain
yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan
limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan
konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih
dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta
memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan
penggunaan teknologi.
6.5 Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat
dilakukan adalah
mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan
khusus yaitu sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang
diperuntukan untuk melindungi alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan
suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan
langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang
tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan
sebagai tempat rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang
dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri
khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan
abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya
kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,
penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap
sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.
7.2 Saran
masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan
sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran
atau kerusakan lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep
Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina
3. Mbah Google , www.scrib.com/makalah_lingkungan_hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar